Aku disuruh bersolek tiap menjelang pemilu. Berubah menjadi hidangan dan makanan yang lezat. Setiap orang dirangsang tuk tertarik padaku. Setelah semua orang terjebak rayuanku, lalu aku buang mereka jauh-jauh seperti kotoran. Makanya namaku sekarang par-TAI. Hanya orang-orang bodohlah yang mau memakanku. Jika esok ada yang menawari kamu. Jangan sekali-kali terjebak rayuanku. Ingat karena aku itu busuk.
Nama-nama indah di belakangku hanya sekedar pemanis saja, tidak lebih dari itu. Slogan-sloganku, juga hanya sebatas retorika belaka. Bendera-bendera yang ramai berkibar, hanyalah sebagai pewangi, mencoba mencari simpati saja. Tetapi tetap namaku par-TAI!!!
-siGal-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar